Domino Online - Anggota media dan orang tua dari anak-anak yang menjadi korban vaksin palsu dikemas parkir Rumah Sakit Bunda Harapan, Jakarta, Jumat (15/7). RS Manajemen mengatakan tidak akan lari dari tanggung jawab. Munculnya laporan palsu penggunaan vaksin di rumah sakit (RS) Harapan Bunda, membuat ratusan orang tua untuk mengimunisasi anak-anak mereka dengan heran.
Tak terkecuali bagi seorang ibu muda bernama Ridsa, yang mengaku menjadi salah satu orang yang menggunakan layanan medis di rumah sakit. Perempuan, 30, mengeluh bahwa kondisinya tampak aneh setelah beberapa bulan setelah menerima vaksin dari Rumah Sakit Harapan Bunda. anak Rasqa, sekarang berusia lebih tua dari 2 tahun dan 10 bulan, sampai pidato menurun sulit.
Agen Poker - Risda ingat, ketika anak enam hari-tua, Rasqa menerima vaksin Harapan Rumah Sakit Bunda. gejala yang tidak biasa muncul saat anak berusia 15 bulan atau langkah satu tahun dan tiga bulan. Pada saat itu, setelah tiga hari setelah vaksinasi di Rumah Sakit Harapan Bunda, anak-anak dengan suhu tinggi disertai diare. Ketakutan, Risda Rasqa langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Namun, hingga rumah sakit Harapan Bunda, Risda bahkan mendapatkan rujukan untuk membawa anak Sentra Rumah Sakit Medika, Cimanggis. Perangkat komunikasi rumah sakit, ia berpendapat bahwa itu tidak cukup dalam menangani kesehatan anak mereka.
BandarQ Online - "Dia mengatakan banyak baterai dalam tubuh anak saya. Akhirnya, Sentra Medika ke rumah sakit. Alasan perangkat medis seperti," kata Harapan Bunda Rumah Sakit Ridsa, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 15 Juli 2016.
Perawatan Rumah Sakit Sentra Medika, anaknya bahkan terganggu pidatonya. Bahkan, Ridsa menjelaskan, dari usia delapan bulan, anak mampu berbicara.
"Ada bukti dalam saya Facebook. Umur delapan bulan anak saya bisa berbicara," kata Ridsa.
Poker Online - Sebulan setelah kejadian itu, punggungnya tifus atau demam tifoid. Dia membawa anaknya ke rumah sakit Harapan Bunda kembali berkali-kali.
"Pengobatan di sini lagi. Lagi-lagi menyerukan Rumah Sakit Pusat. Dia mengatakan tifus," jelasnya.
Akhirnya, sampai sekarang di usia dua tahun sepuluh bulan Rasqa, situasi saya tidak berubah. "Sampai sekarang anak saya tidak bisa bicara. Saya bayi takut dari vaksin terus di sini," keluh Ridsa. Dia mengungkapkan, beberapa orang tua Harapan Rumah Sakit Bunda memukul meja saat ini, ada sejumlah keluhan setelah anak-anak mereka memiliki vaksin.
"Ada ibu-ibu yang datang ke sini mengatakan pertumbuhan anak mereka sangat lambat," kata Ridsa.
Bandar Poker - Ratusan orang tua memiliki Rumah Sakit Harapan Bunda, setelah mengetahui bahwa rumah sakit telah dimasukkan dalam daftar vaksin palsu. Warga terkena dewan rumah sakit untuk meminta pertanggungjawaban dan penjelasan.
Sekarang, orang tua telah mendengar dari laporan RS Harapan Bunda. Namun, situasi di rumah sakit itu dipanaskan. Polisi dan perlindungan rumah sakit ke keamanan.